Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang telah menerapkan konsep bangunan hijau dalam seluruh kebijakan konstruksi dan renovasinya. Inisiatif ini tidak hanya mencakup penambahan ruang terbuka, tetapi juga menekankan penerapan elemen-elemen desain yang ramah lingkungan dalam setiap pembangunan gedung di kampus.

Salah satu penerapan penting yang telah dilakukan adalah penambahan “jendela besar di setiap lantai”. Jendela ini dirancang untuk memaksimalkan “pencahayaan alami“ ke dalam ruangan, sehingga mengurangi ketergantungan pada lampu listrik di siang hari. Dengan demikian, selain mengurangi konsumsi energi listrik, ruangan-ruangan di kampus juga menjadi lebih terang dan nyaman bagi penghuninya.

Selain jendela hemat energi, kampus juga membangun “ruang terbuka di bagian tengah gedung” untuk memastikan “ventilasi alami“ yang optimal. Udara yang segar dapat dengan mudah bersirkulasi melalui bangunan, menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman tanpa harus bergantung sepenuhnya pada sistem pendingin udara. Ruang-ruang terbuka ini juga menjadi tempat yang nyaman bagi mahasiswa untuk bersosialisasi atau bersantai.

Tak hanya itu, “kanopi bangunan“ juga dirancang dengan cermat untuk mengurangi beban panas yang masuk ke dalam gedung. Kanopi-kanopi ini ditempatkan secara strategis di berbagai area bangunan untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung pada jendela, sehingga suhu di dalam ruangan tetap sejuk tanpa harus menggunakan pendingin ruangan berlebih. Hal ini merupakan langkah nyata dalam“pengurangan beban panas“ pada gedung dan efisiensi energi secara keseluruhan.

Dengan kebijakan konstruksi yang mengedepankan prinsip bangunan hijau ini, UIN Malang berharap dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan memberikan dampak positif bagi ekosistem kampus. “Efisiensi energi, pencahayaan alami, ventilasi udara yang baik, serta desain yang mengurangi beban panas“ menjadi bagian dari komitmen kampus untuk menciptakan lingkungan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.